Pencatatan Dan Pemeriksaan Fisik Yang Cermat
tahap-tahap_kankerSeringnya awal itu menjadi penentu.
Pengumpulan data yang kelihatannya sepele ini menjadi penting maknanya tatkala
di kemudian waktu informasi ini dibutuhkan. Data itu menyangkut umur, jenis
kelamin, tempat tinggal, pekerjaan, status perkawinan, riwayat keluarga, dan
lain-lain. Hal ini akan berkaitan dengan faktor resiko seseorang terkena
kanker. Dari penampakan dan pemeriksanan fisik saja seorang dokter bedah
berpengalaman sudah bisa curiga tumor atau kelainan yang diderita pasiennya
termasuk ganas atau tidak. Benjolan yang membesar agresif, tumbuh dalam waktu
singkat, batas tidak tegas, terfiksir di bagian lain di sekitarnya, apalagi
nampak adanya luka borok, dapat dicurigai suatu tumor itu ganas. Kecurigaan
bertambah jika penderita tersebut mengalami penurunan kondisi secara drastis.
-
Penentuan Stadium Tumor
Berdasarkan pertemuan pakar onkogi sedunia telah disepakati
bahwa patokan untuk menntukan stadium tumor ganas dinilai dari 3 hal yaitu TNM
(tumor, node, metastase): besarnya tumor itu sendiri, node atau kelenjar limfe
yang terkena di sekitarnya, dan ada tidaknya metastase. Pada tahap inilah
selain pemeriksaan fisik yang cermat, dibutuhkan juga pemeriksaan penunjang
lainnya, seperti foto x-ray dada, USG, bone scanning, CT scan, ataupun petanda
tumor. Yang dicari adalah kemungkinan adanya penyebaran tumor di bagian organ
yang dideteksi. Dari data ini kemudian ditentukan T-nya berapa, N-nya berapa,
dan M-nya ada atau tidak.
Pemeriksaan Biopsi
Pemeriksaan mikroskopik terhadap sample tumor yang bisa
menggambarkan histopatologis –struktur dan kateristik sel- dari jaringan yang
dicurigai kanker tersebut. Ini menjadi penentu seseorang dapat divonis terkena
kanker atau tidak. Memang sangat dipengaruhi sekali pada saat pengambilan bahan
biopsi, sudah dapat mewakili seluruh kondisi tumor atau belum. Ada beberapa
cara pengambilan biopsi. Hal ini bisa dipilih dengan pertimbangan letak tumor,
efektivitas pengambilan, fasilitas yang tersedia dan kemungkinan radikalitas
tumor itu sendiri. Dikenal ada: open biopsy (eksisi dan insisional biopsy),
biopsy jarum, trucut biopsy, punch biopsy, dan curettage biopsy (biopsi
kerokan). Dari pemeriksaan ini dapat ditentukan jenis, sifat sel tumor, dan
tingkat diferensiasi (perubahan) sel dari struktur normal sehingga bisa
diketahui seberapa ganasnya sel-sel tumor itu. Dari informasi ini kemudian
dokter bisa memprediksi hasil therapy yang nantinya akan diberikan. Pengerjaan
untuk melakukan biopsy dapat dilakukan sebelum pembedahan utamanya dikerjakan
(yang ini lebih dianjurkan), atau bisa juga pada saat pembedahan sebagai upaya
therapeutic.
-
Menentukan Keadaan Umum (Status Performance) Penderita
Menentukan Keadaan Umum (Status Performance) Penderita
Setelah semua tahap di atas dijalani sampai mendapatkan
kesimpulan jenis kanker apa dan seberapa parahnya, maka sebelum menentukan
therapy yang akan diberikan, seorang dokter harus menilai dulu keadaan umum
atau kondisi penderita. Mungkin saja tingkat keganasan tumornya masih rendah
tapi kondisi tubuh yang lain dalam keadaan payah, tentu mempengaruhi pilihan
therapy dan dosis yang diberikan karena therapy kanker itu sendiri, khususnya
kemoterapi, membawa efek samping yang luar biasa. Sehubungan dengan ini, disamping
cara pengukuran lain, dikenal lebih umum penggunaan score dari Karnovski yang
berskala dari 0 – 100. Makin baik kondisi penderita, ia akan memiliki score
mendekati 100.
-
Menentukan Pilihan Jenis Therapy
Menentukan Pilihan Jenis Therapy
Ada beberapa bentuk therapy untuk keganasan yang memiliki
respon berbeda antar satu jenis kanker dengan jenis kanker yang lain. Jenis
therapy itu meliputi; pembedahan, khemotherapy, radiotherapy atau therapy
penyinaran, therapy hormonal, dan biotherapy. Dari data dan penelitian yang
telah dipelajari, sudah dapat dipastikan satu keganasan lebih sensitif terhadap
therapy A dibandingkan dengan therapy B. Namun dalam penerapannya akan memberi
hasil lebih optimal kalau dikombinasi antar jenis therapy itu. Sehingga di
bidang onkologi, therapy ini dapat digolongkan menjadi: therapy utama, therapy
tambahan, therapy komplikasi, dan therapy suportif / bantuan. Misalnya, tumor
ganas payudara atau carcinoma mammae, pembedahan merupakan therapy utamanya,
sedangkan khemotherapy dan atau radiotherapy menjadi therapy tambahan.
Di samping waktu pelaksanaannya lama, juga mengingat efek
samping yang ditimbulkan obat-obat khemotherapy ini amat sangat tidak
mengenakkan. Tidak jarang banyak penderita yang kelahan, bosan, putus asa dan
tersiksa menjalaninya sehingga terpaksa harus menyerah di tengah jalan,
terutama bagi mereka yang terkena kanker bermetastase (menyebar) yang tidak
bisa lepas menjalani therapy ini seumur hidupnya.
-
Evaluasi Dan Monitoring
Evaluasi Dan Monitoring
Untuk mengetahui hasil therapy yang telah diberikan, perlu
diadakan evaluasi secara berkala. Bisa setiap 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun bahkan
sampai 5 tahun sekali secara periodik. Evaluasinya oleh dokter melalui
pemeriksaan fisik yang dilakukan dan atau ditambah pemeriksaan penunjang
seperti yang sebelumnya dikerjakan, terutama untuk mendeteksi ada tidaknya sisa
atau pertumbuhan penyebaran tumor itu lebih lanjut. Dari monitoring ini dapat
saja seorang onkolog menurunkan dosis dan memperpanjang waktu serial therapy
yang akan diberikan. Di sini dibutuhkan lagi disiplin serta semangat tinggi
para penderita.
Tidak ada komentar:
:) :( ;) :D ;;) :-/ :x :P :-* :-o :)) :| =))
Posting Komentar
before you comment, THINK first. Thanks :)