Tuhan Selalu Punya Rencana Terbaik
Seringkali kita menuduh Tuhan memberi musibah yang membuat hati terluka
dan hidup seolah tak ada artinya. Tetapi Tuhan selalu punya rencana
terbaik untuk hidup kita. Musibah yang saat ini terasa menyakitkan kadang bisa menjadi berkah untuk masa depan yang lebih baik. Salah satunya adalah kisah ini.
***
Sebuah kecelakaan kapal laut membuat seorang penumpang yang bertahan
hidup terdampar di sebuah pulau tanpa penghuni. Pulau tersebut hanya
ditumbuhi tanaman. Sang penumpang yang selamat percaya bahwa ini adalah
keajaiban, walaupun dia tahu bahwa ribuan kilometer, koran dan televisi
mengabarkan bahwa tidak ada korban yang selamat dari musibah tersebut.
Beberapa helikopter terbang di atas pulau, tetapi pria itu terlalu kecil
untuk dilihat dari langit. Sia-sia usahanya berteriak atau
melompat-lompat sambil melambaikan tangan.
Sang pria tidak
patah semangat, dia percaya bahwa suatu saat, dia akan bertemu kembali
dengan keluarganya. Berminggu-minggu sang pria membiasakan diri hidup
seorang diri di pulau tersebut. Dia hanya makan buah-buahan dan beberapa
ikan yang berhasil ditangkap. Sedikit demi sedikit, sang pria
mengumpulkan kayu dan pelepah agar bisa dibuat pondok kecil. Pondok yang
bisa melindunginya dari sengatan matahari dan hujan.
Bulan
berganti bulan, kulit sang pria makin hitam. Jenggotnya makin panjang
dan tampak tak terawat. Tetapi dia berhasil membangun sebuah pondok kayu
kecil. Ini adalah berkah yang sangat ia syukuri. Hingga pada suatu
hari, panas matahari membuat api mudah memercik dari ranting dan kayu
yang bergesekan. Pondok kayu kecil yang pria habis terbakar.
Sang pria menangis sejadi-jadinya. Semangatnya mulai luntur, dia mulai
menyalahkan Yang Maha Kuasa. "Mengapa Kau beri cobaan seberat ini
padaku," ujarnya dalam isak tangis. Bukan hal yang mudah lebih dari
setahun menjalani hidup seorang diri di pulau ini. Sang pria merindukan
istri dan anak-anaknya. Mungkin mereka sudah berpikir bahwa suami dan
ayah mereka meninggal dunia. Saat ini, anak-anak sang pria pasti sudah
besar.
Kesabaran sang pria habis saat pondok yang dia bangun
dengan susah payah habis terbakar. Tuhan sangat jahat, memberi cobaan
seberat ini, begitu pikirnya.
Saat meratapi pondok yang
terbakar, tiba-tiba ada suara helikopter yang mendekat, makin lama makin
kencang dan mendarat di pulau tersebut. Dua orang pria turun dari
helikopter dan langsung menghampiri sang pria. Pria dengan tubuh tak
terawat itu langsung menangis, akhirnya bantuan datang. Doanya setiap
malam akhirnya terkabul.
"Syukurlah Anda masih hidup pak," ujar
sang pengemudi helikopter. "Kami melihat ada api yang terbakar saat
sedang berpatroli, sehingga kami mendarat di pulau ini,"
Sang
pria langsung menangis, dia menyesal sudah menuduh Tuhan sangat kejam.
Api yang berasal dari pondok yang terbakar adalah sinyal bagi helikopter
untuk mendarat. Seandainya pondok itu tidak terbakar, bisa jadi dia
tidak akan pernah bertemu keluarganya. Akhirnya sang pria pulang ke
rumah dan menjadi orang yang selalu bersyukur. Musibah apapun yang
dihadapi, dia anggap sebagai rencana Tuhan yang terbaik untuknya.
Translate to Your Language :)
your visiter number
Labels
a mythical
(4)
Cerita Kehidupan
(10)
Culture
(6)
Laporan Praktikum
(6)
My Adventures
(13)
My Feelings
(5)
Resensi
(6)
Sad Story
(1)
Science
(8)
thriller
(4)
Tugas
(1)
Tidak ada komentar:
:) :( ;) :D ;;) :-/ :x :P :-* :-o :)) :| =))
Posting Komentar
before you comment, THINK first. Thanks :)